Halo teman-teman..
Lama ga ngeblog, thor bawa cerita nih. Hehehe.
Setelah pandemi datang dan kebijakan untuk di rumah aja membuat sebagian orang memilih untuk diam, tentu menjadi hal yang baru. Apalagi bagi mereka yang memiliki hobi travelling. Yang biasanya melanglang buana ke berbagai tempat wisata, sejurus kemudian harus diam di kamar aja, rasanya pasti berasa ada yang beda dan mungkin butuh waktu untuk adaptasi dengan keadaan baru.
“Hayoo hayoo ngaku, kamu gitu
juga ngga?”
Ehey, dan itu pasti berlaku ke
beberapa orang. Termasuk saya…
Kebetulan banget, akhir Oktober kemarin ada libur panjang karena ada tanggal merah, alhasil sebagai orang yang suka ngebolang tentu itu jadi kesempatan emas yang sayang banget kalo dilewatin. Ehehe. Dan akhirnya atas pertimbangan masak-masak dan memikirkan segala perintilannya, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk ngetrip 3N2D ke kabupaten Bandung. Tepatnya daerah Lembang yang cukup terkenal dengan deretan tempat wisatanya di kalangan Milenial. hohoho..
Mulai dari perlengkapan pribadi,
starter pack seperti masker dan handsanitizer ngga luput dari tas. Sudah jadi
pola hidup baru untuk membawa alat-alat pribadi, termasuk alat kesehatan.
Karena perjalanan cukup jauh, eh emang jauh deng. Apalagi perjalanan menggunakan
sepeda motor, membuat kami perlu memastikan bahwa kondisi motor memang layak
dan prima untuk menempuh jarak yang panjang. Untungnya, karena ada google maps sangat membantu untuk menemukan tempat-tempat yang memang dituju.
Berangkat dari Bekasi pada hari
Rabu, 28 Oktober 2020 sejak 6 pagi. Berbekal ransel-ransel gendut dan mengucap
doa, bismillah kami mulai perjalanan. Ehey gimana ngga gendut ranselnya, karena
perlengkapan pribadi disiapkan sebaik-baiknya.
Melewati sawah, bukit, lembah. Ehehe. Alhamdulillah akhirnya sekitar pukul 09.30 WIB, kami tiba
di lokasi pertama yaitu Rianes Family Guest House yang berlokasi di Jl.
Cilumber No.34, Cibogo, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391. Disanalah tempat untuk meletakkan segala perintilan dan perlengkapan ngetrip.
Foto 1 : Penginapan Rianes Family Guest di Lembang |
Well, kalian penasaran gak sih
kenapa milih Rianes Family Guest untuk tempat menginap dibanding yang lainnya?
Pertama, lokasinya cukup
strategis dengan tempat wisata yang ingin kami tuju.
Kedua, harganya cukup bersahabat
dengan budget yang sudah dianggarkan.
Ketiga, mudah dipesan karena
dibooking melalui aplikasi online yaitu OYO.
Btw, ngga mudah untuk cari tempat
penginapan di saat liburan Panjang. Ternyata banyak juga orang-orang yang
memiliki tujuan berlibur ke sekitar daerah Lembang, Bandung. Alhasil, dapatlah
penginapan di sana.
Foto 2: Aktivitas pagi di Tempat Penampungan Susu KPSBU Jabar, TPK Cilumber. |
Oya, ngomong-ngomong Rianes
Family Guest ini berhadapan langsung dengan Tempat Penampungan Susu KPSBU
Jabar, TPK Cilumber. Pagi hari kami menyaksikan banyak masyarakat sekitar
membawa termos susu yang diangkut dari tempatnya masing-masing. Di tempat penampungan sudah ditunggu oleh
truk penampung susu dan penanggung jawabnya.
Well, sesampainya di Rianes
Family Guest, kami memilih untuk ISHOMA terlebih dahulu. Memulihkan tenaga
setelah perjalanan naik turun bukit kurang lebih 3-4 jam.
Lanjut di hari kedua ngetrip…
Sejuknya Alam dan Indahnya Panorama Orchid Forest Cikole
Emang travelling kali ini terniat banget. Soalnya, udah cek-cek harga tiket masuk, tempat penginapan, biaya dan lain-lainnya dari jauh-hauh hari. Kita juga udah niat banget pingin ke tempat wisata yang lagi viral namanya Orchid Forest Cikole.
Foto 3: Orchid House di Orchid Forest Cikole |
Btw, Orchid Forest ini
merupakan tempat wisata hutan Pinus Anggrek di Cikole-Lembang, Bandung. Cocok
banget sih buat teman-teman yang suka suasana alam, lihat bunga-bunga, cari
tempat yang asri dan sejuk sekaligus travelling sambal study tour juga pas
banget deh!
Foto 4 : Beli tiket dapat free masker & voucher promo makan minum |
Kebetulan banget, Orchid Forest
lagi ada promo 25% untuk tiket masuk
reguler. Dari harga Rp 40.000- menjadi Rp 30.000,- dalam rangka memperingati
hari Sumpah Pemuda. Bukan hanya potongan harga, pengunjung juga mendapatkan
masker gratis dan voucher promo makan dan minum di sana. Selain membayar tiket masuk, pengunjung juga
diharuskan untuk membayar asuransi perhutani sebesar Rp 7.500,-
Foto 5 : Salah satu jenis bunga Anggrek di Orchid Forest (1) |
Oya, Orchid Forest di Bandung ini
juga dikenal sebagai taman anggrek terbesar di Indonesia. Lokasinya berada
ditengah Kawasan hutan lindung dan terbentang kurang lebih seluas 12 hektar.
Luas banget yaaa. Ini jadi tempat yang ngeklik banget buat kamu yang suka
bunga, apalagi bunga anggrek. Karena disini tersedia kurang lebih 157 jenis
bunga anggrek yang beraneka ragam. Dari sana, kita bisa mengenal berbagai hal tentang tanaman anggrek.
Foto 6 : Salah satu jenis bunga Anggrek di Orchid Forest (2) |
Namun untuk menjumpai keindahan anggrek-angrek di sana. Medan yang harus ditempuh menurut saya ngga mudah. Karena trek perjalanannya itu harus menanjak dan cukup banyak kerikil-kerikil. Saran saya, sebaiknya teman-teman menggunakan kendaraan pribadi agar mudah untuk sampai ke pintu utama. Karena untuk menuju lokasi utama alias pintu masuknya harus menempuh beberapa kilometer jauhnya.
Tidak hanya memanjakan
wisatawannya dengan pemandangan alamnya, Orhid Forest juga memiliki wahana dan
kegiatan yang menarik, seperti: Sky Bridge, Outbond, Spot Foto, Camping Ground
Orchid Forest Cikole, Toko-toko, Orchid House, Rabbit Forest, Putt-putt golf,
area piknik dan spot-spot foto yang instagrammable.
Foto 7 : Lorong-lorong unik di Orchid Forest |
Next trip,
Dinginnya Tangkuban Perahu kala itu...
Selepas ashar, sekitar pukul
15.30 WIB, kita berdua lanjut ke tempat wisata kedua yaitu ke Gunung Tangkuban Perahu. Perjalanan
dimulai dari tempat penginapan New Bukit Kasih di Jln Maribaya Timur No.307,
Cibodas, Lembang, Bandung Barat dan dilanjutkan menuju Gunung Tangkuban Perahu yang
berlokasi di jl. Gunung Tangkuban Perahu, Jayagiri, Lembang, Kabupaten Bandung
Barat, Jawa Barat 40391.
Oya, dari tempat penginapan ke Gunung
Tangkuban Perahu memakan waktu sekitar 23 menit menggunakan sepeda motor. Perjalanan
dimulai menjelang sore karena sejak siang, hujan mengguyur daerah Bandung dan
sekitarnya. Oya, setibanya disana, kami membeli tiket masuk (yaiyalah). Nah, untuk HTM Rp 30.000/orang, terus biaya penataan parkir motor Rp 2.000,- dan karcis masuk hari libur Rp 17.000,- untuk kendaraan roda dua.
Foto 8: Gunung Tangkuban Perahu sore itu |
Di Tangkuban perahu terdapat 2
kawah yaitu Kawah Domas dan Kawah Ratu. Kali ini kami memilih untuk berwisata
ke Kawah Ratu yang menjadi objek utama dari Tangkuban Perahu itu sendiri. Dari
pintu loket ke kawah ratu memakan waktu sekitar 15 menit menggunakan motor.
Karena perjalanan dilakukan
setelah hujan, otomatis menjadi basah dan licin. Tentunya membuat kami harus
berhati-hati. Belum lagi suasana yang berkabut sehingga mengganggu pandangan. Sepi, lembab dan berkabut. Lengkaplah sudah. hihihi.
Karena selama menanjak tidak menemukan kendaraan lain dan lagi karena kondisi sudah sore, kami mengira pengunjung lain sudah sangat sedikit. Eh tapi kami dibuat terkejut, karena setibanya di puncak ternyata ramai oleh pengunjung yang lebih dulu. Waw, sungguh kita ngga nyangka ternyata masih banyak pengunjung yang sedang asik berfoto ria.
Foto 9 : Numpang foto di Gunung Tangkuban Perahu. MasyaAllah, kerenn! |
Kemudian kami menuju ke Kawah
Ratu. Suasananya dingin, lembab, curam, terjal. Disana kami berfoto-foto dan
berkeliling. Sebagai orang yang baru pertama kali ke sana (ehehehe), jujur saya
merasa sangat kaget mengingat kondisi lingkungan yang sangat dingin. Saking dinginnya
sampai terasa seperti menusuk tulang. Bahkan, berbicara pun sampai mengeluarkan
asap saat bernapas. Brrrr…
Well, sekedar informasi buat
teman-teman yang mungkin ngga kuat dingin. Usahakan untuk menggunakan pakaian
tebal, penutup kepala (bagi perempuan diusahakan memakain jilbab yang tebal),
kaus kaki dan sarung tangan untuk melindungi diri dari dinginnya cuaca.
Yap, itulah secuil cerita yang
entah mengapa jadi panjang. Ehehe. Buat teman-teman yang udah punya niat untuk
travelling di masa pandemi plus musim hujan, ada baiknya selain menyiapkan
bekal sediakan juga masker lebih untuk salinan, handsanitizer, obat-obatan
pribadi dan jas hujan atau payung.
Terakhir, jangan lupa untuk
berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar diberikan keselamatan dan
kelancaran selama dan sampai perjalanan. Terakhir, stay safe and healthy!
0 comments