Halo genks… Gimana rasanya menjalani aktivitas yang serba #dirumahaja?
Seru? Menarik? Bosan? Atau mulai merasa halu? Hehehe
Seru atau ngganya, keputusannya ada di kita sendiri. Iya ngga sih?
Gimana cara kita memandang ini semua akan melahirkan sikap dan sifat tanpa sadar.
Di saat kamu mulai ngerasa bosan. Tidur, makan, belajar. Tidur, maen, makan dan siklus lainnya yang padahal itu zona nyaman. Mari kita merenung, seandainya semua orang nasibnya sama begitu, mungkin enak. Tapi kenyataannya ngga gitu...
Di saat kamu tenang di rumah aja, di luar sana justru tidak sedikit yang nasibnya jauh banget dari kebanyakan orang. Jangankan untuk tidur nyenyak, makan enak, haha hihi sama keluarga. Mereka justru harus putar otak cari jalan keluar gimana caranya bisa bertahan di masa pandemi ini. Mau tidur juga bagaimana, sedangkan perut sudah perih karena sejak pagi tidak tersentuh nasi? Maka cukuplah keluhan tentang rasa bosanmu, jenuhmu dan lelahmu telan sendiri. Nasibmu tidak sama dengan nasib mereka. Jangan pukul rata.
Di saat kamu mulai jenuh dengan masakan rumah yang rasanya udah biasa. Hei anak muda, di luar sana jangankan memakan masakan rumah. Secentong nasi lengkap dengan lauk dan sayur mayur pun belum tentu ada untuk mereka santap. Sebab mata pencaharian dan pendapatan mereka menurun drastis di masa pandemi ini. Lagi, jangan pukul rata.
Di saat kamu kehabisan ide mau nonton film atau drama apa lagi. Sini, kita tengok langit yang beberapa hari ini mulai menurunkan isi perutnya. Tidakkah kamu sadari berapa banyak orang yang tetap berjuang keras di jalan dengan baju yang kuyup dan badan menggigil, tapi terus saja bergerak mencari orderan, pelanggan dan pembeli. Setidaknya jangan sampai hari ini sama dengan hari kemarin. Lagi, jangan pukul rata.
Yang ngeluh capek rebahan mulu. Yang mulai bosen belajar di rumah lagi, di rumah lagi. Yang jenuh dengan masakan rumah dan yang mengeluh lainnya. Udah yaaa…
Berhenti untuk mengeluh. Malu loh kita sama mereka yang justru berjuang keras untuk jalanin kehidupan ini.
Malu sama tim medis yang lagi berjuang 24 jam di barisan terdepan hadapin wabah ini. Mereka kangen banget sama keluarganya, tapi ditahan habis-habisan dan nahan diri untuk menjauh dulu dari keluarga agar tidak menularkan atau memberi peluang resiko dari keberadaan mereka selama bertugas. Lebih baik menahan rindu, dari pada bertemu tapi untuk membawa resiko bagi orang tercinta di rumah.
Malu sama aparat sipil yang bagi-bagi tugas untuk jaga ketertiban untuk jalanin kebijakan yang dikasih pemerintah.
Malu sama para alim ulama yang udah ikhtiar dunia dan langit untuk mengatasi kondisi ini.
Malu sama pedagang kecil, tukang becak, tukang angkot, tukang sayur, ojol, asongan dan pedagang lainnya yang masih harus berjuang mikirin gimana kebutuhan pangan dan sehari-harinya buat keluarga di rumah.
Lha, ini yang cuma duduk manis, rebahan manja dan diam di rumah aja, masih ngeluh?
Duh, ada yang salah nih namanya. Masa iya harus tuker posisi dulu dengan mereka yang di lapangan, baru tau gimana rasanya berjuang. Ngga dong yaa…
Dengan kamu diam dirumah aja, kamu udah bantu banget perjuangan “pahlawan-pahlawan” di masa pandemi ini. Mereka berbuat baik dengan caranya, kamu juga berbuat baik dengan caramu (dirumah aja). Yang keduanya berusaha untuk yang terbaik bagi negeri ini.
Sekarang, tugas kita adalah jangan pukul rata. Jangan menyamakan sesuatu tanpa kita melihat ke lapangannya.
Banyak banget loh sebenernya yang bisa kita lakuin ketika di rumah aja. Tapi ada 2 point penting yang perlu kamu lakukan, biar imbang jasmani dan rohani.
Untuk jasmani: Lakukan kegiatan yang menyenangkan, menyehatkan, dan mengandung kebaikan.
Untuk rohani: Lakukan segala tindakan dan amal yang bisa membahagiakan dan makin mendekatkan diri kepadaNya.
Sekarang, udah dinikmatin dan dijalanin aja hari-hari ini. Pasti akan jadi cerita dan hikmah yang berharga atas semua yang terjadi. Tinggal kitanya banyakin 2S saat ini; Syukur dan Sabar yaaa…
Biar ngga ngeluh lagi, inget kisah-kisah dan perjuangan orang-orang tadi di atas yaa..
Jangan lupa, tetep waras ya meski di rumah aja. Hehehe, becanda deng.
0 comments