Berawal dari Berjualan di Pasar, Parker Casio Justru Menemukan Jalan Suksesnya


Kehidupan ini memang bagaikan kepingan-kepingan puzzle. Sulit ditebak namun memiliki makna besar di dalamnya. Antara puzzle yang satu dan yang lain, saling terkait hingga akhirnya menjadi sesuatu yang bernilai.

Seperti itu juga kehidupan manusia di dunia ini. Kepingan-kepingan tersebut harus disusun, dipasangkan dan disesuaikan dengan polanya agar bisa menjadi sesuatu yang bernilai. Namun, prosesnya memang tidak selalu mulus, tak sedikit akan ditemukan kesalahan, kegagalan dan rasa lelah yang tak berkesudahan.

Seperti itu juga yang dialami oleh seorang pria bernama Parker Casio Patty. Pria yang lahir di Ambon, 4 April 1990 ini telah menyusun kepingan puzzle hidupnya. Kesulitan pernah ditelannya pahit-pahit sejak kecil akibat Parker menjalani hari-hari masa kecilnya kurang bahagia sebab harus hidup dalam kondisi kerusuhan di Ambon sejak 1999 hingga 2003.

Namun meski usianya terbilang kecil, ia telah menunjukkan sisi kedewasannya di usianya yang terbilang muda. Kreatifitas yang dimilikinya ia manfaatkan untuk mencari uang melalui membuat TTS berhadiah yang kemudian dijualkannya kepada teman-temannya dengan keuntungan 100% semasa Sekolah Dasar.

Masih dengan kreatifitasnya. Ketika menginjak masa SMP, Parker remaja menawarkan dan menjual jasa desain kepada teman-temannya mulai dari jasa edit foto, bikin desain kartu ucapan, dll. Dari jasa desain tersebut, Parker bisa memetik pundi-pundi rupiah berkat asah kreatifitasnya.

Tahun 2005 saat mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Ambon, Parker  mulai menekuni dunia blog untuk pertama kalinya. Belajar, berlatih dan terus menekuni dunia blogging tentu semakin mengasah bakat serta kreatifitasnya, baik dalam desain atau pun jurnalistik.

Menginjak tahun 2006 Parker  menjadi pimpinan redaksi Majalah Prisma di Kota Ambon. Tentu ini buah hasil ketekunan serta kesungguhan Parker dalam meningkatkan wawasan serta kreatifitasnya. Meski menjabat sebagai pimpinan redaksi majalah di kota kelahirannya, itu tak membuat Parker untuk berhenti menimba ilmu. 

Akhirnya di tahun 2008, Parker pindah ke Surabaya untuk melanjutkan studi S1 Jurusan Visual Communication Design di Universitas Kristen Petra. Di tahun yang sama, Parker mencoba untuk memulai membuat design kaos tematik dan masuk dalam 10 besar creative entrepreneur dari majalah marketeers. 

Berbekal ilmu serta pengalaman yang telah ia miliki, membuat seorang Parker Casio akhirnya bisa melihat berbagai hal justru menjadi peluang bisnis dalam hidupnya.

Semenjak orang tua Parker pensiun, tepatnya tahun 2011, Parker kemudian mencari uang sendiri untuk membiayai kehidupannya di Surabaya sekaligus untuk membayar uang kuliahnya. Pengalaman demi pengalaman membuat Parker tumbuh menjadi sosok yang mandiri serta tangguh dalam menghadapi berbagai hal. Justru kesulitan tersebut membuatnya menjadi pribadi yang terlatih dan kuat. 

Tahun 2011, sambil menyusun skripsi, pria yang memiliki hobi membaca ini mulai mengumpulkan uang. Dari jam 3 pagi hingga jam 7 pagi, Parker menjemput rizkinya dengan berjualan baju bekas anak-anak di Pasar. Meski sibuk berjualan baju bekas, Parker tak melupakan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa, ia tetap pergi ke kampus jam 8 pagi.

Bukan hanya di pasar, Parker juga berjualan di SD dan TK untuk ibu-ibu yang mengantarkan anaknya. Ia melihat ini sebagai peluang besar untuk bisa mendapatkan penghasilan. Jerih payahnya selama berjualan di pasar, rupayanya membuahkan hasil yang cukup. Tepatnya tahun 2011, Parker akhirnya mulai membeli peralatan printing dan memulai usaha Print Merchandise. Namun meski telah berusaha keras, ternyata gagal datang menghampiri.

Apakah kegagalan itu membuat Parker menyerah? Tidak. Parker tetap optimis melanjutkan kehidupannya di Surabaya. Semangatnya untuk tetap melanjutkan kuliah membuat Parker Casio akhirnya lulus S1 Jurusan Visual Communication Design di Universitas Kristen Petra tahun 2012. Di tahun itulah, Parker mendapatkan pekerjaan di Bank Danamon Indonesia dengan jabatan Relationship Manager untuk Lending Wholesale di Bali.

Namun, mengerjakan sesuatu yang tidak nyaman di hati terkadang menjadi sebuah kegelisahan. Seperti itu pula yang dirasakan Parker Casio, meski ia mendapatkan gaji dan fasilitas yang sangat menarik akhirnya Parker memutuskan untuk RESIGN dan kembali ke Surabaya. Alasannya karena menurut Parker pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan passionnya.

Selanjutnya di tahun 2013, Parker kembali mencoba melakukan bisnis toko baju untuk wanita, namun kembali lagi gagal di tengah jalan. Bahkan tak hanya itu, Parker juga pernah menjadi waitress di salah satu cafe di sebuah mall di Surabaya. 

Meski gagal berkali-kali, Parker tak langsung menyerah dan tumbang. Ia pun bangkit dan  mulai  mendirikan DRBRAND.AGENCY, yang mana hingga saat ini Parker telah berkerjasama dengan lebih dari 300 bisnis di seluruh Indonesia.

Tahun berikutnya, Parker mulai membangun bisnis kuliner Food street dengan menjual Nasi Kuning Khas Ambon yang dijual di pinggir jalan dengan nama Nasi Kuning Ambon Mamanono  dan hingga saat ini telah membuka 2 cabang di Surabaya. Bahkan, Parker juga mendapatkan modal investasi untuk mengembangkan bisnis ini lebih luas lagi hingga saat ini.

Tak cukup dengan satu dua bisnis saja, Parker terus memulai usaha baru. Tepatnya di tahun 2015, Parker mulai membuka bisnis parfum custom dengan nama Doxa Perfume yang dijual secara online. Baginya, dunia digital sangat berpeluang untuk mengembangkan bisnis dan berpotensi untuk mencapai target market yang sesuai. Meski ia sibuk dalam mengelola bisnisnya, Parker tetap semangat untuk melanjutkan kuliah hingga membuatnya akhirnya lulus dari Master of Management di Universitas Kristen Petra tahun 2015.

Waktu demi waktu menuntun Parker Casio sebagai seorang pendiri dari Branding Agency di Indonesia ini akhirnya mencetak banyak pengalaman bisnis, di antaranya: Gosh! I Love Moluccas Clothing Line (2009 -2011), Angel’s Collection Clothing Store (2011-2013), Founder of DRBRAND AGENCY (2013 – Now), Founder of Kawanpreneur (2015 – Now), Founder of Nasi Kuning Mamanono (2015 – Now), Founder of Doxa Perfume (2018 – Now).

Bahkan hingga artikel ini ditulis, Parker sebagai pendiri dari salah satu  Digital Marketing Agency di Indonesia telah memiliki setidaknya 3 bisnis, dengan kurang lebih 15 karyawan. Dan tahun 2019 ini, Parker Casion kini terus menambah lagi dua bisnis yaitu Morning Butter  dan Brandpark.



0 comments

Promo Gajian Januari 2019