My Story 1: Sayangilah Orang Tuamu



Hi, ma bro and ma sis!

Alhamdulillah, akhirnya sekarang bisa ngeblog lagi. Setelah beberapa hari terakhir lagaknya sok sibuk ala-ala. Oke, jadi gini, thor lagi kurang fit. Flu berat, plus batuk-batuk dan (agak) meriang. Hampir 2 mingguan. Alhamdulillah, nikmat sehat, terasa banget kalau udah kaya gitu. Kudu banyak-banyak bersyukur buat kamu gengs yang hari ini masih sehat dan lincah ke sana kemari. 

Ini tulisan pertama "My Story" di tahun 2019. Memang sesuai resolusi saya, untuk lebih konsisten ngeblog every day (seharusnya), nyatanya mewujudkan resolusi ngga segampang melukis bunga-bunga di kanvas. (Apasi). 

Jadilah, saya menambah laman baru dengan judul "My Story", dengan ini, saya bisa berbagi tentang pengalaman yang mungkin bisa kamu ambil hikmahnya. Jika tidak ada hikmah, setidaknya wankawan bisa lebih kenal saya. (Eh)

Oke, mulai yaa...

My Story #1

Ini tentang pengalaman saya menemani my babe tercinta ke sebuah RS di Bekasi. Alhamdulillah, babe sehat. Ke RS, karena harus MCU untuk sebuah urusan. Yang mana hasilnya sebagai syarat untuk keberangkatan suatu keperluan.

Oke, lanjut.

Peserta MCU, bukan hanya my babe saja. Banyak para lansia, sepasang kekasih, kakek dan nenek yang juga sibuk mengurusi pendaftaran dan proses MCU. Yang menjadi garis bawahnya adalah, tidak ada yang mendampingi kakek dan nenek yang sudah lanjut usia tersebut. Sedangkan banyak kegiatan administrasi, termasuk tulis menulis dan setor berkas ke admin.

Disini, saya ekstra berpikir positif. Barangkali keluarganya ada urusan lain atau mungkin nanti menyusul. Kata babe "Nis, kalau kamu urusin orang tua, nanti anak-anak kamu juga akan urusin kamu. Gitu juga sebaliknya. Kalau kamu menelantarkan orang tua, siap-siap kalau nanti jadi orang tua juga akan ditelantarkan anak-anaknya. Makanya, kamu harus urusin Ayah." 

It's so jleb my heart! Berkaca-kaca saya dibuatnya. 

Memang benar, kalau mau diperlakukan baik dengan anak, maka ketika jadi anak harus perlakukan orang tua dengan baik. Nanti, kalau sudah jadi orang tua, InsyaAllah anak juga akan memperlakukan orang tuanya dengan baik. Istilahnya, hukum hidup. Eh karma.

Lagian, dalam agama juga dijelaskan, kita harus berbuat baik dan berbakti pada Ibu Bapak. Sebab, ridhonya Allah ada pada ridho orang tua. Murkanya Allah juga ada pada murka orang tua. So, wahai kita para anak, marilah perlakukan orang tua dengan sebaik-baiknya. Jadikanlah mereka raja dalam hidup kita. Perlakukan mereka dengan istimewa. 


Akhirnya, karena iba jadilah saya menemani mereka, bertiga. Ayah, kakek dan nenek. Seperti keluarga cemara saja. Hehehe.

Sampai zuhur, lepaslah dan selesailah semua prosedur MCU. Alhamdulillah, walau sempat berpencar karena urusan masing-masing. Akhirnya MCU kakek nenek juga berjalan lancar. 

So sweetnya lagi, si nenek peluk saya. Serta ucapan terima kasih dan senyum hangatnya. Ah, jadi rindu nenek (di sana).

Kalau kamu tanya. Jadi, apa pelajaran yang bisa diambil thor?


1. Sayangilah orang tuamu, jagalah mereka dan rawatlah mereka

Sebagaimana mereka menyayangi kita di waktu kecil. Jangan pernah merasa bosan dan lelah, karena mereka juga tak pernah lelah mengorbankan tenaga, waktu, pikiran juga materinya hanya demi membesarkan kita.

Saya juga masih seperti ini, anak yang masih jauh dari sempurnanya sifat bakti. Tapi saya belajar, semoga masih banyak waktu untuk terus bisa memperbaiki hubungan dan bakti sebagai anak kepada orang tua.

2. Sapalah orang tua atau para lansia di sekitarmu

Saya memang agak pemalu untuk bergaul dengan orang baru. Tapi untuk orang-orang yang usianya di atas saya, terkhusus untuk para lansia seperti kakek nenek, saya justru belajar untuk welcome dan dekat dengan mereka. Anggaplah itu kakek nenek kita, mereka butuh teman bicara. Mereka butuh pertolongan, yang terkadang tak mengungkapkannya dengan kata-kata, tapi dengan perilaku.

Maka jangan biarkan, mereka kebingungan seorang diri. Dekatilah dan tawarkanlah bantuan jika perlu.

3. Banyak bersyukur

Sewaktu ke RS, banyak sekali orang-orang di sana. Banyak yang berobat atau pun menebus obat. Kita yang sehat, banyak-banyaklah bersyukur. Betapa nikmat sehat itu sering kita lupakan dan baru terasa setelah kurang enak badan. Belajar bersyukur, belajar menjaga kesehatan dan belajarlah untuk terus evaluasi diri.

Oke, itu saja ya.
Maafkan kalau saya sok tahu, Huhuuhu. 

Jangan lupa, tinggalkan jejak berupa komentar atau saran.

Tunggu My Story selanjutnya ya, gengs!




0 comments

Promo Gajian Januari 2019