Ayo mondok!Jadi santri minimal hafal juz ammaBisa ngomong ceramah empat bahasaBiar makin disayang ayah dan bunda
Ayo mondok!Makan teri berasa makan hoka bentoGa bisa nonton tv dengar radioMau buka facebook aja susah banget bro
Ciyee yang bacanya sambil nyanyi.
Hehe.. Yang pernah mondok dijamin langsung nostalgia deh pas dengar atau baca
lirik lagu diatas. Tanpa mengurangi hak cipta, lagu "Ayo Mondok" di atas adalah lirik ciptaan Menara Band
yang cukup terkenal dikalangan anak muda. Caila.
Seharusnya tulisan ini terbit
saat 22 Oktober, sehubung pada tanggal tersebut diperinganti sebagai Hari
Santri Nasional yang telah ditetapkaan pada Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun
2015 oleh Pak Presiden, Joko Widodo.
Jujur, itu sebuah apresiasi
banget bahwa eksistensi santri sebagai hal yang tak bisa dilepaskan dari negeri
ini. Ya, berkaca dari tema Hari Santri
Nasional tahun ini adalah ‘Bersama Santri Damailah Negeri’. Alhamdulillah,
pernyataan tersebut adalah penghargaan dari pemerintah untuk seluruh santri di
tanah air karena partisipasinya memperjuangkan kemerdekaan di Bumi Pertiwi.
Karena bagaimana pun, membela tanah air merupakan keharusan setiap muslim.
Namun, tetaplah sepatut-patutnya
penghargaan yang terbaik adalah penghargaan, rasa terima kasih dan hormat yang diberikan kepada
para kyai, alim ulama, asatids dan asatidzah yang telah berjuang dan begitu
berjasa dalam mendidik para santri di seluruh negeri ini.
Emang deh, jadi santri tuh
rasanya nano-nano bro! Suka, duka, seakan menjadi menu yang nggak bisa
dipisahkan. Ngga bisa dijelasin dengan kata-kata deh. Cuma bisa bilang, “Kuy
Mondok!
By the way, kenapa sih kita harus
mondok? Kalau ada teman-teman yang bertanya begini, author mungkin hanya bisa
menjawab, “Saking banyaknya alasan kenapa harus mondok, ini bisa dibuat buku
lho jawabannya!” Hehehe.
Secara garis besar, alasan mondok yang
pertama adalah ingin lebih dekat kepada Allah, alim ulama dan para asatidz dan
asatidzah. Kedua, ingin belajar agama lebih dalam lagi kepada para ahlinya.
Ketiga, ingin hidup mandiri, secara nyuci, jemur, gosok, urusin persiapan
sehari-hari dan sekolah semua serba sendiri. Ya, walaupun ujung-ujungnya kadang
suka repotin teman. Tapi itu lho nikmatnya. Hahaha. Keempat, hidup dipondok
mengajarkan kita seperti hidup dalam sebuah Negara. Karena banyak aturan dan
bagian-bagian pengurus yang memiliki wewenang masing-masing. Kelima, alasan mondok
adalah mempelajari nilai agama, akidah dan akhlak yang agamis. Bukan yang liar
dan membebaskan hingga akhirnya tak beraturan. Keenam, ketujuh dan seterusnya
silahkan browsing aja ye. Hehehe.
Kuy mondok! Dari pondok kalian
akan mengerti betapa berharganya waktu, betapa nikmatnya menimba ilmu bersama
ustadz dan ustadzah. Dari pondok kalian akan tahu manisnya persaudaraan yang
ditawarkan rekan-rekan seperjuangan. Gimana serunya makanan sebungkus, diburu
oleh lima, enam atau tujuh kepala lebih. Gimana serunya menghafal dari ayat
Al-qur’an dan kitab-kitab lainnya di sudut-sudut ruangan. Dan kalian akan mengerti
betapa indahnya tiap kali orang tua dan keluarga menjenguk kita saat masih di “penjara
suci”.
Kuy mondok, biar tahu sensasi,
nano-nanonya kehidupan ala santri.
Selamat Hari Santri (Karya Santri At-Taqwa Pusat Putra, Bekasi) |
Selamat Hari Santri Nasional!
H+10 dari peringatan Hari Santri
Nasional.
Barakallahu fiikum.
0 comments