Sedarhana artinya tidak berlebih-lebihan. Ibarat jarak, tidak terlalu dekat dan juga tidak terlalu jauh. Atau ibarat ukuran, tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil.
Sederhana bukan hanya soal penampilan. Sederhana bukan hanya soal ukuran materi. Tapi sederhana adalah hal paling mendasar yang perlu dimiliki setiap manusia.
Sederhana juga bisa diartikan tidak melewati batas. Artinya, jika ada orang-orang yang melampaui batas, ia adalah orang yang tidak menerapkan sifat “sederhana” dalam hidupnya.
Termasuk sederhanalah dalam urusan perasaan. Sederhanalah perihal masalah hati. Secukupnya saja. Sekedarnya saja.
Mengapa ada orang yang nekat gantung diri karena putus cinta? Karena ia terlalu berlebihan dalam perasaan. Ia terlalu mendewakan sebuah rasa, yang ia sebut-sebut sebagai cinta.
Beda ceritanya, jika ia tidak berlebihan.
Putus? Itu bukan masalah besar. Hanya masalah kecil, yang justru diribut-ributkan oleh orang-orang yang menjunjung tinggi sebuah ikatan.
Contoh lainnya dari sifat berlebih-lebihan adalah ketika seseorang merasa frustasi karena gagal menjabat sebagai pemimpin padahal sudah kampanye habis-habisan.
Apakah dengan frustasi itu semua akan berubah? Tentu tidak.
Frustasi hanyalah sebuah dampak negatif pada jiwa yang kering dan tidak menerapkan hidup sederhana dalam menyikapi masalah.
Kedua cerita di atas hanyalah contoh. Namun, akan beda ceritanya bila mereka menerapkan sifat sederhana dalam hidup.
Bukankah segala masalah pasti ada jalan keluarnya?
Bukankah setiap problema pasti ada solusinya?
Kecewa tentu wajar, tapi secukupnya. Jangan berlebihan atau melampaui batas kewajaran.
Sedih tentu manusiawi, tapi sekedarnyalah. Jangan diungkit hingga membuat hati terasa sakit.
Karena mengakhiri hidup, bukanlah sebuah solusi dalam menyelesaikan suatu masalah. Justru itu adalah bibit lahirnya masalah baru.
Oleh sebab itu, penting sekali berlaku sederhana dalam tiap aspek kehidupan.
Tidak melampaui batas kewajaran. Juga tidak muluk-muluk terhadap sesuatu.
Menyederhanakan segala hal dalam hidup, umpama madu. Bukankah madu ada yang memiliki rasa manis dan ada juga yang terasa pahit?
Menerapkan sifat sederhana, mungkin ada yang merasa siap menerimanya, ada juga yang tidak siap menjalankannya. Boleh jadi, ada yang suka dan ada yang tidak suka dengan “apa adanya”.
Tapi, bukankah madu menyehatkan? Dan bukankah madu memiliki banyak manfaat?
Seperti itulah menerapkan sifat sederhana dalam segala aspek.
Mungkin awalnya tidak suka atau boleh jadi berat saat mencobanya. Tapi sifat sederhana yang Anda terapkan dalam segala aspek kehidupan akan membuat Anda lebih menghargai arti kehidupan yang sebenarnya.
Dengan sederhana dalam penampilan, Anda akan tetap menjadi pribadi yang menawan.
Dengan sederhana dalam keseharian, Anda akan tetap menjadi sosok yang budiman.
Dan dengan sederhana dalam perasaan, Anda akan selalu menjadi pribadi yang menyenangkan.
Sederhanalah dalam tiap aspek kehidupan. Karena kesederhanaan membuat Anda merasa tentram dan jauh dari rasa tertekan.
Bijaklah dalam menyikapi segala sesuatu dan sederhanalah untuk hal apapun. Karena Anda berhak berbahagia atas kehidupan yang Anda jalani.
0 comments