Hari raya Idul Adha merupakan salah satu hari raya besar yang dimiliki oleh seorang muslim. Sedangkan, hukum shalat Idul Adha adalah sunnah mu’akkadah. Sejak dulu, Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam senantiasa mengerjakannya dan memerintahkan kepada seluruh umatnya, baik laki-laki ataupun perempuan untuk keluar melaksanakan shalat Ied.
Dikerjakan di awal waktu merupakan hal yang paling utama ketika melaksanakan shalat Idul Adha. Boleh dilaksanakan sejak matahari mulai meninggi. Dengan menyegerakannya, maka kaum muslimin dapat menyembelih hewan kurbannya setelah selesai mengerjakan shalat Idul Adha.
Adapun beberapa hal yang disunnahkan ketika Idul Adha adalah sebagai berikut:
1. Mandi, Memakai Wewangian dan Berpakaian yang Baik
Sebelum berangkat shalat Ied disunnahkan untuk mandi pagi. Adapun waktunya dimulai sejak pertengahan malam. Selain mandi, juga dianjurkan untuk memakai wangi-wangian asal tidak berlebihan.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda, artinya: “Pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, Rasulullah memerintahkan kami untuk mengenakan pakaian terbaik yang kami miliki dan memakai wewangian terbaik yang ada pada kami, serta bekurban dengan binatang yang tergemuk yang kami punyai.” (HR. Al-Hakim)
2. Makan Setelah Selesai Shalat Idul Adha
Pada hari raya Idul Adha disunnahkan untuk makan setelah menunaikan shalat Ied. Sebagaimana dalam hadist disebutkan. Dari Buraidah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda, artinya:
“Bahwa Nabi tidak berangkat shalat pada hari raya Idul Fitri melainkan setelah makan, dan beliau tidak makan pada hari raya Idul Adha, melainkan setelah kembali dari shalat.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
3. Bertakbir Selama Perjalanan Menuju Tempat Pelaksanaan Shalat
Bagi laki-laki ataupun perempuan dianjurkan untuk mengumandangkan takbir demi mengagungkan nama Allah. Membasahi bibir dengan lafadz, “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illalahu Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahilhamd.”
4. Menempuh Jalan yang Berbeda Antara Pergi dan Pulang
Selanjutnya, disunnahkan untuk mengambil jalan yang berbeda antara berangkat dan pulang dari tempat shalat Ied. Sebagaimana dalam hadist Nabi, dari Jabir Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda, artinya:
“Apabila berangkat shalat Ied, Nabi menempuh jalan yang berbeda dengan jalan beliau tempuh pada saat pulang.” (HR. Al-Bukhari)
5. Mengucapkan Selamat Hari Raya
Bagi seorang muslimin dan muslimah tentu sudah seharusnya berbahagia saat merayakan hari raya Islam. Adapun ucapan selamat pada hari raya merupakan sebuah sunnah yang dapat dilakukan. Berdasarkan hadist dari Jubair bin Nufail, ia berkata, artinya:
“Apabila para sahabat Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bertemu pada hari raya, maka mereka saling mengucapkan: Taqabballallahu Minna Waminkum.” (Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan, isnad hadist ini berstatus hasan)
Dengan segala sunnah-sunnah yang ada, alangkah baiknya bila sebagai muslimin dan muslimah berupaya melaksanakannya sepenuh hati.
Semoga bermanfaat.
Nb: Temui juga konten islami lainnya di aplikasi pemuda kahfi (bit.ly/pemudakahfi)
Sumber: Muhammad 'Uwaidah, Syaikh Kamil Muhammad. 1998. Fiqih Wanita. Edisi ke 1. Diterjemahkan oleh: M. Abdul Ghoffar. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
0 comments