Sebagai seorang anak, kita haruslah banyak-banyak bersyukur. Sebab, karena Allah dan orang tualah kita bisa seperti saat ini. Dulu, ketika masih bayi, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kecuali hanya menangis dan meronta-ronta. Tak jelas inginnya apa. Entah karena lapar, haus atau mengantuk. Tapi orang tua. Ibu dan ayah begitu sabar dalam mengurus kita.
Belum lagi ketika menginjak usia batita, pelan-pelan orang tua telah mengajarkan cara belajar berjalan, berbicara, membaca hingga menulis. Tentunya, dengan kondisi yang masih sama. Mengajarkan dengan penuh cinta dan kesabaran.
Menginjak usia kanak-kanak, orangtua, ayah dan ibu terus mengajarkan dan mendidik agar anak menjadi manusia yang baik. Pengorbanannya tak pernah padam. Cintanya tak pernah surut. Kasihnya tak pernah lelah.
Tapi ingatlah, saat kita berkembang. Saat kita semakin dewasa. Orang tua juga semakin menua. Mereka yang dulu begitu cekatan dalam mengurus segala keperluan anak. Kini begitu mudah lelah. Sudah seharusnya kita sebagai anak untuk berbakti kepada orang tua. Tak perlu menunggu nanti dewasa. Tak juga menunggu nanti saat sudah bergelimang harta. Sebab, cara berbakti kepada kedua orang tua beragam caranya.
Bahkan, kewajiban untuk berbakti kepada orang tua berada di posisi kedua sesudah perintah beribadah kepada Allah Ta’ala.
Allah berfirman, dalam surah Al-Isra', ayat 23-24, yang artinya: “Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapaknya dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Rabbku, kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Qs.Al-Isra’:23-24)
Berbuat baik atau berbakti kepada orang tua adalah keharusan yang tak perlu dipertanyakan apalagi dipersoalkan. Sebab, sudah semestinya seorang anak memang harus berbakti kepada mereka yang telah berjasa terhadap kita. Berbuat baik tidak hanya sebatas perbuatan tapi juga dengan perkataan.
Adapun berkata baik adalah dengan tidak menyakiti hati orang tua. Hindari berkata dengan nada yang tidak pantas, membentak apalagi sampai membuat luka hati orang tua. Selain itu, kita juga tidak boleh mengomentari kesalahan orang tua dengan sewenang-wenang. Ada adab dan cara yang baik bila kita ingin menyampaikan pendapat. Tentunya dengan perilaku yang santun.
Pastinya, apapun yang kita sampaikan harus diutarakan dengan penuh kelembutan dan kesopanan. Disertai dengan tatapan yang penuh kesejukan. Bukan pandangan tajam yang seakan menantang orang tua.
Sedangkan cara berbuat baik kepada orang tua lebih banyak contohnya. Seperti mendoakan kebaikan dan keselamatan. Mengasihi dengan penuh ketulusan dan selalu merendahkan diri kepada ayah ibu, dan masih banyak lagi.
Maka, yuk kita berlomba agar menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Bakti kepada orang tua sebagai bukti cinta kita. Selagi kita mampu, serta selagi diberi waktu.
0 comments