Sabar yang mengandung makna menahan diri adalah sebuah kata yang dekat dalam hidup kita. Sabar itu proses pelatihan diri yang tidak mudah namun juga tidak susah, bila kita senantiasa membiasakannya.
Sabar adalah fase menuju tangguh atau tidaknya keimanan seseorang. Ya, karena tidak semua orang mampu melalui fase atau proses sabar dengan mudah. Namun, tidak juga semua orang sulit menerapkannya.
Sabar adalah jalan panjang yang penuh liku dan berduri. Sebab itu belajar menjadi seorang yang sabar tak hanya cukup sekali dua kali, karena sabar harus kita pelajari setiap hari.
Sabar itu terbagi menjadi 3 macam. Pertama, sabar dalam melaksanakan perintah Allah. Kedua, sabar dalam meninggalkan kemaksiatan. Ketiga, sabar dalam menerima takdir Allah.
Jika, sabar dalam menerima ujian hidup ketika ditimpa musibah, mungkin hampir semua orang bisa melaluinya. Karena ya mau gimana lagi, memang sudah seperti itu jalannya. Mau tidak mau, suka tidak suka, sebagai manusia kita harus menerimanya. Sabar menerima ujiannya.
Beda ceritanya, jika kita bersabar dalam menjauhi kemaksiatan dan segala perbuatan yang keji. Ini jelas tidak mudah, sangat tidak mudah. Sebagai contoh menahan diri untuk tidak bergunjing atau membicarakan orang. Sungguh, ini tidak mudah bagi mereka yang terbiasa melakukannya. Namun, akan mudah bagi mereka yang memang sudah membiasakan diri untuk menghindari diri dari perbuatan menggunjing atau gibah.
Contoh lagi, pacaran. Pacaran tentu terlihat menyenangkan, terutama bagi muda mudi. Yang mana perasaannya sedang menggebu-gebu. Jika tidak bersabar, maka kemaksiatan sungguh tak lagi ada artinya. Namun begitulah cara setan dan pasukannya menjadikan terasa begitu indah bagi manusia. Maka banyak bersabar, InsyaAllah akan menyelamatkan diri dari perbuatan demikian.
Contoh selanjutnya, mabuk-mabukan dan berjudi. Mungkin ini terlihat keren, mengasyikkan dan memerdekakan pikiran. Namun ingatlah, betapa banyak kemaksiatan yang dicover oleh setan dan rekannya agar kemaksiatan tersebut terlihat begitu kemilau di mata kita. Belum lagi, acapkali kita sebagai manusia tak sanggup untuk bersabar, meski hanya sebentar. Karena betapa banyak kemaksiatan lahir dari tak mampunya diri menahan ajakan setan.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, artinya: "Surga itu diliputi dengan perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa), sedangkan neraka itu diliputi oleh perkara-perkara yang disukai oleh syahwat." (HR. Muslim)
Lalu bagaimana bila hati mulai tergoda dengan rayuan setan? Bagaimana cara kita mencegahnya agar tidak sampai terperosok pada lembah kemaksiatan yang setan hias begitu indah di mata kita, manusia?
Caranya adalah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, artinya: "Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Qs. Fussilat [41]: 36)
Sekali lagi, sabar memang tidak mudah. Terutama dalam hal-hal tersebut, namun sudah seharusnya kita sebagai seorang muslim banyak berlatih untuk membiasakan sabar dalam hidup kita. Jangan sampai keindahan yang bersifat sementara malah menyeret kita kepada lembah bernama dosa. Naudzubillahi min dzalik.
Namun, dengan kesabaranlah kita akan selamat dari segala perbuatan keji dan munkar. Senantiasalah memohon dan meminta pertolongan Allah agar sanggup menjadi manusia-manusia yang bersabar. Aamiin.
Wallahu'alam.
Note: Baca juga tulisan lainnya dengan download aplikasi bit.ly/pemudakahfi
Dari:
Berbagai sumber dengan perubahan redaksi
0 comments