Muhasabah
atau yang lebih dikenal dengan intropeksi diri adalah hal penting yang kadang
sering terlewatkan. Sebagai makhluk yang hidup dalam garis social. Sebagai
makhluk yang memiliki hubungan dua arah, baik vertikal atau horizontal.
Vertikal kepada Sang Pencipta dan horizontal kepada sesama. Pastilah tak jauh
dari kata bernama alpa, lupa, salah atau dosa.
Tak
mungkin rasanya bila kita tak memiliki niat untuk lebih baik dalam segala
aspek. Baik urusan dunia ataupun akhirat. Tentulah kita ingin berada pada jalan
yang baik. Lebih bagus dari waktu ke waktu. Terus tumbuh dan berkembang.
Termasuk diantara perkembangan itu adalah dengan tidak mengulangi kesalahan
yang sama.
Inilah
peran muhasabah atau ajang evaluasi diri. Sebagai bentuk kasih sayang kepada
jiwa kita, terhadap batin kita. Untuk memperbaharui akhlak, sikap dan sifat
serta keimanan. Tak heran maka dalam islam muhasabah itu penting. Sangat
penting.
Sebagaimana
dalam Al-qur’an disebutkan, artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Qs. Al-Hasyr:
18)
Takwa
dalam artian menyiapkan bekal sebaik-baiknya. Namun terkadang nafsu masih saja
bersarang di dada. Rasa malas untuk bersegera ibadah, rasa kantuk untuk subuh
berjamaah, enggan menuntut ilmu agama bahkan meski hanya sekedar duduk di
majlis ilmu. Tak heran lemahnya iman dan turunnya semangat membuat seseorang
tergelincir dalam kamuflase kehidupan.
Mungkin
tidak kemarin tapi sekarang. Mungkin tidak sekarang tapi esok.
Maka
sebelum terlambat dan hilang arah, bergegaslah bermuhasabah. Melihat dan
mengevaluasi diri. Sesegera mungkin! Tanpa menunggu nanti. Tanpa menunggu tapi.
Dengan
perbanyak muhasabah akan membuat kita sadar apa yang perlu diperbaiki. Apa yang
perlu ditingkatkan atau dihilangkan dalam kepribadian kita. InsyaAllah dengan
begitu akan semakin cakap hubungan kepada Allah subhanahu wa ta’ala ataupun hubungan kepada sesama.
Semoga
Allah senantiasa mengampuni segala dosa-dosa kita, orangtua dan seluruh
muslimin muslimat.
0 comments