Jika hidup hanya sekedar hidup apalah
artinya?
Kita mungkin sama, tapi sudahkah tujuan, visi, misi kehidupan dunia
kita sama?
Sudahkah menyelaraskan kehidupan di dunia dengan kehidupan di
selanjutnya?
Jika hidup sekedar hidup, apalah
bedanya kita dengan binatang, tumbuhan dan makhluk lainnya?
Kita tentu ingin hidup yang
sekali ini tidak hanya berlalu begitu saja, tapi meninggalkan manfaat dan kesan
yang berarti untuk yang ditinggali.
Kita juga tentu ingin hidup yang
mengalirkan keberkahan dalam artian terus bertambah kebaikan baik di sisi Allah
ataupun di sisi manusia.
Lantas, jika hidup hanya seperti
buih di lautan. Maka yang tersisa hanyalah gemericik ombak.
Lantas, jika hidup hanya sekedar
membahagiakan diri sendiri.
Maka yang tersisa hanyalah kebahagiaan yang semu.
Yang fana dan hilang begitu saja.
Jika ingin menjadi manusia yang
berarti,
Jika ingin menjadi manusia yang
bermakna,
Jika ingin menjadi manusia yang
berharga,
Kuncinya jadilah seseorang yang
berguna, seseorang yang bermanfaat untuk orang lain.
Tidak hanya untuk diri
sendiri. Tapi untuk banyak orang. Untuk seluruh makhluk di muka bumi.
Hidup lebih bermakna jika kita
berguna untuk sesama.
Hidup lebih indah bila kita hidup
untuk Dzat Yang Maha Menghidupkan.
Meski tak ada yang abadi, tapi
kita haruslah menjadi manusia yang berarti.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, artinya“…Adapun buih itu akan hilang sebagai sesuatu yang tiada harganya. Adapun
yang memberi manfaat kepada manusia, ia akan tetap tinggal di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.” (Qs.
Ar Ra’d: 17)
0 comments